Kamis, 14 Desember 2017

Participatory culture


Budaya partisipatif merupakan kata baru dalam referensi, tetapi berlawanan dengan budaya Konsumen – dengan kata lain budaya di mana orang pribadi (masyarakat) tidak bertindak sebagai konsumen saja, tetapi juga sebagai kontributor atau produsen (prosumers).  Istilah ini paling sering diterapkan pada produksi atau penciptaan beberapa jenis media yang diterbitkan.
kemajuan terbaru dalam teknologi (komputer kebanyakan pribadi dan internet) telah memungkinkan orang pribadi untuk membuat dan mempublikasikan media tersebut, biasanya melalui internet. Ini budaya baru yang berkaitan dengan internet telah digambarkan sebagai Web 2.0. Dalam budaya partisipatif “orang-orang muda kreatif menanggapi sejumlah besar sinyal elektronik dan komoditas budaya dengan cara yang mengejutkan pembuat mereka, menemukan arti dan identitas tidak pernah dimaksudkan untuk berada di sana dan menentang nostrums sederhana yang meratapi manipulasi atau kepasifan dari” konsumen. “

Meningkatkan akses ke Internet telah datang untuk memainkan bagian yang integral dalam ekspansi budaya partisipatif karena semakin memungkinkan orang untuk bekerja sama, menghasilkan dan menyebarkan berita, ide, dan karya kreatif, dan terhubung dengan orang yang memiliki tujuan yang sama dan kepentingan ( lihat kelompok afinitas). Potensi budaya partisipatif untuk keterlibatan masyarakat sipil dan ekspresi kreatif telah diteliti oleh sarjana media Henry Jenkins. Pada tahun 2006, Jenkins dan rekan penulis Ravi Purushotma, Katie Clinton, Margaret Weigel dan Alice Robison menulis White Paper berjudul Menghadapi Tantangan Partisipatif Kebudayaan: Media Pendidikan untuk Abad 21. Makalah ini menjelaskan sebuah budaya partisipatif sebagai salah satu:

1. Dengan relatif hambatan rendah untuk ekspresi artistik dan keterlibatan masyarakat
2. Dengan dukungan yang kuat untuk membuat dan berbagi kreasi seseorang dengan orang lain
3. Dengan beberapa jenis bimbingan informal dimana apa yang dikenal oleh paling berpengalaman dilewatkan bersama untuk pemula
4. Dimana anggota percaya bahwa kontribusi mereka peduli
5. Dimana anggota merasa beberapa derajat hubungan sosial dengan satu sama lain (setidaknya mereka peduli apa yang orang pikirkan tentang apa yang mereka telah menciptakan).

Evolusi dari zine, acara radio, proyek kelompok, dan gosip ke blog, podcast, wiki, dan jejaring sosial telah berdampak pada masyarakat. Dengan layanan web seperti eBay, Blogger, Wikipedia, Photobucket, Facebook, dan YouTube, maka tidak mengherankan jika budaya telah menjadi lebih partisipatif. Implikasi pergeseran bertahap dari produksi ke produksi sangat besar, dan akan mempengaruhi inti budaya, ekonomi, masyarakat, dan demokrasi.

Ini dikarenakan mobiltas dan interaktivitas masa kini berkembang pesat.
Mobilitas yaitu mudahnya pengaksesan sosial media dengan cara menggunakan berbagai macam gadget.
 Sedangkan interaktivitas yaitu fitur-fitur yang mengasyikan yang membuat kita lebih interaktivitas dengan gadet. 

Kita sering kali lebih lama bersosialisasi dengan dunia digital dari pada berinteraksi langsung secara tatap muka.
Dalam dunia digital kita dapat menunjukkan identitas kita ataupun melihat identitas orang lain, identitas itu berupa nama, foto, hobby, dan lain sebagainya di dalam sosial media.

Untuk mengakses dunia digital, kita dapat menggunakan berbagai macam gadget. Contoh gadget yang sering digunakan oleh masyarakat adalah laptop, hp, dan tablet.


Teknologi informasi-komunikasi sebenarnya memberikan peluang bagi maksimalisasi manfaat berupa partisipasi masyarakat karena efesiensi dan efektifitas yang dihasilkannya. Namun demikian, banyak tantangan dan permasalahan yang akan muncul apabila tidak dipersiapkan sejak dini. Sebagaimana yang lazim dikatakan para pakar teknologi informasi-komunikasi, kehadiran internet, misalnya, memang memberikan multi-efek kepada para penggunannya, tetapi semua kembali kepada kearifan dalam menggunakannya. Meskipun demikian, penyelenggara negara wajib memfasilitasi dan mendorong lahirnya kesadaran informasi warga negara sehingga mereka benar-benar bisa memaksimalkan teknologi informasi-komunikasi untuk kepentingan akses informasi publik. Apabila fungsi tersebut tidak berjalan, maka ketersediaan teknologi informasi-komunikasi sampai ke level lokal hanya akan memunculkan permasalahan.

Daftar Pustaka:

Minggu, 05 November 2017

Televisi Analog dan Digital


Pada kali ini, saya akan membahas tentang Televisi Analog dan Digital. Berikut pembahasannya:


1.       SEJARAH TELEVISI
Sejarah televisi di mulai dengan pemikiran orang-orang yang ingin mendapatkan sesuatu hiburan dan tidak langsung jadi seperti sekarang banyak kendala dan tidak mudah. Namun seiring berjalnya waktu televisi pun dapat dibuat diawali dengan membuat bodi, komponen, dan programnya. pada awal tahun 1876 semua penemu membuat televisi karena berpikiran hal yang sama dan satu tujuan. dari dulu hingga sekarang televisi dimulai dari warna hitam putih sampai berwarna dan dari bentuk pun dari cembung atau tabung sampai led atau tipis dengan kemampuan ultraHD. Namun televisi mempunyai 2 jenis yaitu televisi digital dan analog.
Televisi digital dimulai pada tahun 1988. Saat itu, masyarakat menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televisi jika tetap menggunakan standar analog. Pesawat televisi analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital karena analog tergantung dari frekuensi dan orang-orang lebih mau menggunakan pemancar digital. Dalam hal siaran TV digital menggunakan sistem digital, secara teknik pita spektrum frekuensi audio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk TV digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF atau UHF. Untuk menjangkau pelanggan TV yang bergerak bahkan saat dalam kereta yang berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknik OFDM dapat membagi aliran informasi TV digital.

2.       Perbedaan
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Kita bahas dalam hal kualitas. Pada TV digital dapat mengirim gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi tapi memerlukan kanal dengan laju tinggi dan mampu menghasilkan gambar jernih dan smooth(halus). Perbedaan dengan TV analog pun kebalikanya, berikut perbedaanya:
TV digital :
1. Tahan Noise
2. penggunaan bandwith lebih hemat
3. saluran siaran banyak 
4. keraptan suara tinggi
5. penggunaan Infrastruktur lebih efisien

TV analog :
1. Tidak tahan Noise
2. penggunaan bandwith boros
3. saluran siaran satu
4. Kerapatan rendah
5. penggunaan Infrastruktur tidak efisien
Intinya dengan TV Digital, satu stasiun TV bisa menampilkan beberapa pilihan untuk ditonton, tidak seperti Penyiaran analog, yang untuk menonton acara lain berarti kita harus berpindah ke stasiun TV lain. Hal-hal seperti inilah yang merupakan perbedaan yang amat mendasar dari kedua jenis penyiaran analog dan digital.

3.       Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan TV Digital
1. Kualitas Gambar mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda
2. Jumlah Siaran Televisi dapat tertangkap 30 hingga ratusan channel televisi digital.
3. Karakteristik Sinyal di televisi digital kualitas gambar dan warna yang dihasilkan lebih bagus.
4. Spektrum Frekuensi tidak hanya memiliki 1 (satu) kanal saja, melainkan lebih.
5. Lebar Pita Frekuensi
Kekuarangan TV Digital
1.       Harus menyiapkan peralatan tambahan berupa parabola set plus receivernya
2.       Gangguan dapat terjadi apabila posisi matahari berada tepat diatas sateit.

Kelebihan TV Analog
1.       Pada sistem penyiaran TV analog, satu kanal frekuensi digunakan untuk menyalurkan satu program siaran TV
2.       TV Analog hanya dapat memproses sinyal analog
3.       TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display seperti CRT
4.       TV Analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci
Kekurangan TV Analog:
1.       menggunakan tabung katoda
2.       tidak hemat listrik
3.       kualitas gambar jelek

4.       Perincian

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyalgambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatugelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebutmodem. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pemicu perkembangan televisi digital ini, didorong oleh beberapa faktor, yaitu faktor perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan teknologi. Dibawah ini penjabaran dari faktor-faktor berikut :
Perubahan lingkungan eksternal :
1.       Pasar televisi analog yang sudah mulai ditinggalkan, kurang diminati atau jenuh.
2.       Adanya suatu kompetisi atau saingan dengan sistem penyiaran satelit dankabel.

Perkembangan teknologi :
1.       Teknologi pemrosesan sinyal digital.
2.       Teknologi transmisi digital.
3.       Teknologisemikonduktor.
4.       Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.

5.        Pendapat mahasiswa atau penulis blog ini:

Dengan adanya dorongan pemerintah untuk bermigrasi ke tv digital dari tv analog, saya sangat menyetujuinya. Namun akan lebih baik pemerintah juga menyaring channel – channel kedepannya.

Daftar Pustaka:

seperti biasa, jika kalian masih ingin tau lebih lanjut tentang pembahasan satu ini, kalian bisa melihat videonya di :

Senin, 16 Oktober 2017

New Media? Internet? Apa ya hubungan mereka?


Untuk tugas kali ini, kita akan membicarakan mengenai New Media. Mulai dari Pengertian menurut para ahli, perkembangannya, sejarah, dan masib banyak lagi.



1    Pengertian New Media Menurut para ahli:

Kehadiran New Media memunculkan adanya perspektif dari beberapa pakar. Diantaranya adalah McLuhan dan Manuel Castells.

Menurut McLuhan, kehadiran New Media dapat membuat sebuah proses komunikasi menjadi global, sehingga menyebabkan mengapa dunia saat ini disebut dengan Global Village.
McLuhan mengatakan bahwa dunia akan menjadi satu desa global (Global Village) dimana produk produk yang ada akan menjadi cita rasa semua orang. Global Village menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat dengan menggunakan teknologi internet.

Manuel Castells mengatakan, ia mengemukakan bahwa bukanlah sebuah ‘desa’ yang dikatakan seragam , melainkan masyarakat dalam jaringan global yang saling terhubung lewat New Media, Network society. Menurutnya, media tidak lagi merupakan Media Massa melainkan menjadi media jaringan, atau jaringan interaktif multimedia, yang akan menjadikan komunikasi dunia suatu jaring-jaring raksasa, suatu dunia yang saling terhubung.
Di ibaratkan sebagai berikut: manusia sebagai laba-laba yang membangun jaring-jaringnya, dimana teknologi informasi dalam berbagai fitur dan bentuk sebagai new media elektronik interaktif yang hidup di tengah jaringan tersebut. Jaring-jaring tersebut menjadi sarang dan alat untuk mencari makan, dimana laba-laba dan jaring adalah bentuk yang tak terpisahkan.
Teori Castells tentang network society adalah sebuah bentuk jaringan yang mewakili morfologi sosial baru sebuah masyarakat dan penyebaran logika networking secara substansial memodifikasi operasi dan hasil di dalam proses produksi, pengalaman, kekuasaan, dan budaya.

Menurut penulis mengenai New Media ialah dengan adanya New Media, kini kita bias berkomunikasi secara global. New Media kini tidak lagi hanya menjadi Media Massa namun telah berkembang menjadi media jaringan yang kana menjadikan komunikasi dunia saling terhubung.

2.      Perkembangan New Media dari masa ke masa :

Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Society (dalam Mulyana, 1999), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel dan sebagainya.

Marshall McLuhan dalam bukunya Understanding Media – The Extensions of Man (1999), mengemukakan ide bahwa “ medium is message” (pesan media ya media itu sendiri). McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan bahwa media yang berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga menciptakan dan mempengaruhi cakupan serta bentuk dari hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang dari individu kepada masyarakat. Dengan media setiap bagian dunia dapat dihubungkan menjadi desa global
Pengaruh media yang demikian besar kepada masyarakat menghantarkan pemikiran McLuhan untuk menyampaikan Teori Determinime Teknologi yang mulanya menuai banyak kritik dan menebar berbagai tuduhan. Ada yang menuduh bahwa McLuhan telah melebih-lebihkan pengaruh media. Tetapi dengan kemajuan teknologi komunikasi massa, media memang telah sangat maju. Saat ini, media ikut campur tangan dalam kehidupan kita secara lebih cepat daripada yang sudah-sudah dan juga memperpendek jarak di antara bangsa-bangsa. Ungkapan Mcluhan tidak dapat lagi dipandang sebagaisebuah ramalan belaka. Sebagai sebuah perbandingan perkembangan teknologi media dewasa ini; dibutuhkan hampir 100 tahun untuk berevolusi dari telegraf ke teleks, tetapi hanya dibutuhkan 10 tahun sebelum faks menjadi populer. Enam atau tujuh tahun yang lalu, internet masih merupakan barang baru tetapi sekarang mereka-mereka yang tidak tahu menggunakan internet akan di anggap ketinggalan!

3.      Kelebihan dan Kekurangan New Media:
Kelebihan :
1.Kemajuan dari new media ini tentunya akan memunculkan pola pikir masyarakat yang bersifat human talent.Humant talent disini adalah manusia akan selalu berusaha memperluas daya bakat yang ada dalam dirinya untuk menciptakan hal yang baru secara terus menerus.Sifat inilah yang dibutuhkan masyarakat demi kemajuan manusia di masa depan.

2.Sistem yang tertata semakin baik. Sistem dimana maksudnya?dalam hal ini sistem dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan.Kita ambil contoh yang paling mudah dalam hal keamanan,dengan adanya teknologi new media yang semakin berkembang tentunya keamanan bagi negara kita menjadi semakin baik.dalam hal kesehatan,penyembuhan pasien menjadi lebih efektif dan berjalan cepat sehingga pasien menjadi terurus dengan baik.

3.Dalam hal pendidikan,pendidikan dapat dibuat secara demokratis. Maksud dari pernyataan tersebut adalah metode mengajar dengan computer menjadi pelajaran menjadi lebih interaktif,responsive dan cocok dengan gaya para pelajar.Informasi yang diberikan pun menjadi lebih baik karena bersifat uptodate.

4.Berkembangnya new media seiring dengan jasa media itu sendiri. Banyaknya jasa media yang beredar semakin mempermudah kita.jasa dari home to home(rumah ke rumah)membuat kita menjadi lebih cepat dalam memperoleh kenyamanan teknologi yang diberikan.

5.Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat berhubungan dengan ide secara lebih baik.

Kekurangan:

1.Rasa sosial terhadap lingkungan menjadi acuh. Tentu saja,karena sibuk dengan new media,manusia menjadi sibuk dengan dirinya sendiri sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

2.Terjadinya polusi informasi. Hal ini pasti sering terjadi,banyaknya informasi yang diberikan membuat jumlah informasi takkan terhitung banyaknya.Dampak dari ini tentunya banyak informasi yang terkadang masih diragukan kebenarannya.

3.Tumbuhnya sikap hedonisme dan komsumtif. Sebagai kesimpulan akhir,bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dengan pesatnya, Bila diikuti dengan pikiran dan sikap yang cerdas,tentunya akan berjalan dengan baik pastinya. Tetapi manusia selalu mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain.Sehingga hal ini sering terjadi.Rasa dan kebutuhan yang selalu tidak pernah puas menyebabkan sikap ini selalu ada dalam kehidupan masyarakat kita.

4. Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.      Prediksi New Media mendatang :

9  tahun yang lalu, Cisco –sebuah perusahaan telekomunikasi dunia- meramalkan jika sosial media akan semakin menjamur. Tidak perduli jarak, dengan sosial media manusia dapat saling berinteraksi dan terhubung. Dan, prediksi tersebut 100% benar. Tujuh media sosial dimulai dari facebook, twitter, instagram, path, pinterest , Linkeld merajai dunia digital. Lalu lintas di dunia maya juga tidak kalah sibuknya dengan dunia nyata. Jutaan tweet dan postingan muncul setiap detik. Yah, internet menjadi hal yang tidak pernah  bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. 

Pada tahun ini unduhan film dan peer-to-peer file sharing akan melonjak sampai 100 exabyte. Wah, kira-kira bagaimana dengan perkembangan internet 10 tahun ke depan ya?

1. Internet sepenting dan seurgent listrik
Di masa depan, kebutuhan internet akan diprediksi selevel dengan kebutuhan akan listrik. Internet semakin mudah di akses, tidak membutuhkan banyak perangkat dan keberadaanya sangat vital. Berbagai alat telekomunikasi mulai menggunakan internet sebagai sarana. Secara fisik, mereka akan semakin minimalis dan mendekati invisible.

2. Internet Akan Semakin Cepat
Selama 10 tahun ke depan, kecepatan internet akan mencapai 20 kali lebih tinggi dari saat ini. Prediksi ini dirasa akan kembali menjadi kenyataan karena dunia sudah mulai mengembangkan 4G LTE. Sebuah teknologi dengan kecepatan download mencapai 300 Mbps. 

3. Dunia mempunyai PC secanggih otak manusia
Pada tahun 2020, PC seharga $1.000 akan memiliki kemampuan memproses setara dengan otak manusia. (Sources: Hans Moravec, Robotics Institute, Carnegie Mellon University, 1998; Cisco IBSG, 2006-2009

Pada tahun 2030, Kemampuan memproses PC seharga $1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak sekampung manusia. (Sources: Hans Moravec, Robotics Institute, Carnegie Mellon University, 1998; Cisco IBSG, 2006-2009)

4. Kemampuan Menyimpan Data Semakin Besar
Pada tahun 2020 di seluruh dunia, masing-masing orang rata-rata akan menyimpan data pribadi sebesar 130 terabyte (hari ini rata-rata sebesar 128 gigabyte). (Source: Cisco IBSG, 2009)

5. WOW.. Teleportasi mulai terwujud
Pada tahun 2025, teleportasi pada tingkat partikel akan mulai terealisasi. (Source: Cisco IBSG, 2009)

5.      Sejarah singkat Internet:
Internet merupakan kependekan dari "Interconnection Networking", artinya rangkaian komputer yang saling terhubung.Internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung antara satu sama lain dengan bantuan telepon dan satelit yang dikontrol oleh Internet Protocol (IP) dan Transmission Control Protocol (TCP).

        Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut Advanced Research Project Agency Network dengan menggunakan hardware dan software komputer berbasis UNIX.Proyek ARPANet merancang bentuk suatu jaringan agar bisa saling menukar informasi antara komputer satu dengan komputer lainnya.Tujuan awalnya hanya untuk keperluan militer, tetapi sekarang sudah menjelma menjadi keperluan universal.Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

         Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University Of California, Santa Barbara, University Of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA NET, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.


6.      Manfaat internet di kehidupan umum:
1.Sarana mendapatkan informasi dengan cepat
2. Sarana komunikasi dengan biaya murah
3. Membentuk kelompok diskusi atau bisnis
4. Sarana promosi
5. Belanja Online
6. Mencari Lowongan kerja dan Beasiswa
7. Sarana Hiburan
8. Media pertukaran data

7.      Penerapan New Media dengan Internet:
Penerapan new media dalam internet pada zaman sekarang ini sudah sangat pesat. sudah banyak media media yg bisa digunakan untuk membantu user dalam pencarian informasi , dunia hiburan, edukasi dan sebagainya. Jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk, myspace dll juga sudah menerapkan new media.

8.      Keuntungan dari penerapan Internet dan New Media:

1.      Menambah Wawasan
2.      Lebih Efisien
3.      Memudahkan Komunikasi
4.      Meningkatkan Penguasaan Bahasa Asing
5.      Mendorong Kemandirian
6.      Sarana Pendidikan Jarak Jauh
7.      Sebagai Sarana Hiburan
8.      Memudahkan Pekerjaan
9.      Untuk Menjalankan Bisnis
10.  Berbelanja Online



9.      Kekurangan dari penerapan Internet dan New Media:
1.      Ketergantungan pada Jaringan Telepon dan Internet Service Provider (ISP).
2.      Selektivitas dan Anonimitas
3.      Karakteristik Demografis pemakai Internet
4.      Clutter dan “Never – Ending Search”
5.      Pengakuan sumber atas info yang dicari.
6.      Virus
7.      Tidak ada filter yang tangguh
8.      Pengawasan hukum yang masih lemah
9.      Privasi mudah di bobol
10.  Informasi palsu (hoax).
Daftar Pustaka:
Jika merasa masih ingin lebih mendalami tentang New Media dan Internet, silahkan kalian liat di video berikut:





Minggu, 12 Maret 2017

Mind Mapping Ilmu Kebudayaan Dalam Kesusasteraan


Pompeii dan Desa yang Tertimbun Tanah

Pompeii

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah CampaniaItalia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.
Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pompeii terletak pada koordinat, sebelah tenggara kota Napoli, dekat dengan kota modern Pompei saat ini. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di hilir Sungai Sarno (zaman dulu bernama "Sarnus"). Saat ini daratan ini agak jauh letaknya di daratan, namun dahulu merupakan daerah yang dekat dengan pantai.
Pada abad pertama M, Pompeii hanyalah salah satu dari sekian kota yang berlokasi di sekitar kaki Gunung Vesuvius. Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi makmur karena daerah pertaniannya subur. Beberapa kelompok kota kecil di sekitar Pompeii seperti Herculaneum juga menderita kerusakan atau kehancuran oleh tragedi letusan Vesuvius.

Sejarah awal
Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia. Ketika orang-orang Etruskan mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania). Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan.
Pompeii ikut ambil peranan dalam peperangan yang dimulai oleh kota-kota Campania melawan Roma, namun pada tahun 89 SM kota ini dikepung oleh Sulla. Walaupun tentara Liga Sosial yang dipimpin oleh Lucius Cluentius ikut membantu dalam melawan Roma, pada tahun 80 SM Pompeii dipaksa menyerah setelah Nola ditaklukkan. Pompeii lalu menjadi sebuah koloni Roma dengan nama: Colonia Cornelia Veneria Pompeianorum. Kota ini menjadi jalur penting bagi barang-barang yang datang lewat laut dan harus dikirim ke Roma atau Italia Selatan yang terletak di sepanjang Via Appia yang tidak jauh dari situ.
Pada tahun 62 M, sebuah gempa bumi hebat merusakkan Pompeii bersama banyak kota lainnya di Campania. Pada masa antara tahun 62 M hingga letusan besar Vesuvius tahun 79 M, kota ini dibangun kembali, mungkin lebih megah dalam bidang bangunan dan karya seni dari sebelumnya.

Vesuvius mengubur kota Pompeii
Para penduduk Pompeii, seperti mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 Februari 62 [1] terjadi gempa bumi yang hebat yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar teluk itu dan khususnya terhadap Pompeii. Sebagian dari kerusakan itu masih belum diperbaiki ketika gunung berapi itu meletus [2]. Namun, ini mungkin merupakan sebuah gempa tektonik daripada gempa yang disebabkan oleh meningkatnya magma yang terdapat di dalam gunung berapi [3].
Sebuah gempa lainnya, yang lebih ringan, terjadi pada 64; peristiwa ini dicatat oleh Suetonius dalam biografinya tentang Nero[4], dalam De Vita Caesarum, dan oleh Tacitusdalam Buku XV dari Annales [5] karena hal ini terjadi ketika Nero berada di Napoli dan tampil dalam sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya di sebuah panggung umum. Suetonius mencatat bahwa kaisar tidak memedulikan gempa itu dan terus bernyanyi hingga selesai lagunya, sementara Tacitus mencatat bahwa teater itu runtuh setelah orang-orang di dalamnya dievakuasi.
Penulis Plinius Muda menulis bahwa getaran bumi itu "tidaklah begitu menakutkan karena sering terjadi di Campania".
Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering [6]. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79 [7], dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukiman lainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.
Laporan saksi mata satu-satunya yang bertahan dan dapat diandalkan tentang peristiwa ini dicatat oleh Plinius Muda dalam dua pucuk surat [8] kepada sejarahwan Tacitus. Dari rumah pamannya di Misenum, sekitar 35 km dari gunung berapi itu, Plinius melihat sebuah gejala luar biasa yang terjadi di atas Gn. Vesuvius: sebuah awan gelap yang besar berbentuk seperti pohon pinus muncul dari mulut gunung itu. Setelah beberapa lama, awan itu dengan segera menuruni lereng-lereng gunung dan menutupi segala sesuatu di sekitarnya, termasuk laut yang di dekatnya.
"Awan" yang digambarkan oleh Plinius Muda itu kini dikenal sebagai aliran piroklastik, yaitu awan gas yang sangat panas, debu, dan batu-batu yang meletus dari sebuah vulkano. Plinius mengatakan bahwa beberapa gempa bumi terasa pada saat letusan itu dan diikuti oleh getaran bumi yang dahsyat. Ia juga mencatat bahwa debu juga jatuh dalam bentuk lapisan-lapisan yang sangat tebal dan desa tempat ia berada harus dievakuasi. Laut pun tersedot dan didorong mundur oleh suatu "gempa bumi", sebuah gejala yang disebut oleh para geolog modern sebagai tsunami.
Gambarannya lalu beralih kepada fakta bahwa matahari tertutup oleh letusan itu dan siang hari menjadi gelap gulita. Pamannya, Plinius Tua mengambil beberapa kapal untuk meneliti gejala ini dan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di kaki gunung itu. Karena tidak dapat mendarat dekat gunungtersebut karena angin yang tidak menguntungkan dan debu yang dihasilkan letusan itu, Plinius Tua melanjutkan perjalanan ke Stabiae sekitar 4,5 km dari Pompei. Ia meninggal di sana keesokan harinya. Dalam suratnya yang pertama kepada Tacitus, kemenakannya menduga bahwa ini disebabkan karena pamannya menghirup gas beracun. Namun Stabiae 16 km jauhnya dari tempat kejadian dan rekan-rekannya tampaknya tidak terpengaruh oleh hirupan udara itu, dan karena itu kemungkinan sekali kematiannya disebabkan karena Plinius yang gemuk [9]meninggal karena stroke atau serangan jantung [10].

Lenyap selama 16 abad
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah sebuah upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia diangkat menjadi raja Spanyol. Giuseppe Fiorellimengambil tanggung jawab ekskavasi pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna.

Pasangan penduduk Pompeii
Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahwa Fontana menemukan beberapa fresko erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.

Forum (bangunan untuk keperluan sosial), pemandian, beberapa rumah/gedung dan sejumlah villa telah dapat diselamatkan dengan baik. Sebuah hotel (dengan luas 1000 meter persegi) ditemukan dekat dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan "Grand Hotel Murecine".

Fakta menyatakan bahwa Pompeii merupakan satu-satunya situs kota kuno di mana keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa memerlukan modifikasi atau penambahan. Kota ini tidak dibagi sesuai dengan pola-pola kota Romawi pada umumnya dikarenakan permukaan tanah yang tidak datar (kota ini berada di kaki gunung). Namun jalan-jalan di kota ini dibuat lurus dan berpola pada tradisi murni Romawi kuno, permukaan jalan terdiri dari batu-batu poligon dan memiliki bangunan-bangunan rumah dan toko-toko di kedua sisi jalan, mengikuti decumanus dan cardusnyaDecumanus adalah jalan-jalan yang merentang dari timur ke barat, sementara cardus merentang dari utara ke selatan.

Gempa bumi, longsor dan kerusakan akibat letusan gunung berapi
Sebuah bidang penelitian penting saat ini berkaitan dengan struktur-struktur, yang kini sedang diperbaiki, pada masa letusan (kemungkinan rusak pada waktu gempa pada tahun 62). Sebagian dari lukisan-lukisan tua yang rusak agaknya tertutup dengan lukisan-lukisan yang lebih baru, dan alat-alat modern digunakan untuk menemukan kembali gambaran dari fresko-fresko yang telah lama tersembunyi. Alasan tentang mengapa struktur-struktur ini masih diperbaiki 10 tahun setelah letusan itu adalah kenyataan bahwa frekuensi ledakan menjelang ledakan yang hebat itu semakin kecil.
Kebanyakan penggalian arkeologis di situs itu hanya sampai tingkat jalanan pada peristiwa vulkanik tahun 79. Penggalian-penggalian yang lebih dalam di bagian Pompeii yang lebih tua dan contoh-contoh utama dari pengeboran-pengeboran di dekatnya telah menunjukkan lapisan-lapisan dari berbagai sedimen yang menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa lain telah melanda kota itu sebelum terjadinya ledakan yang terkenal itu, karena ada tiga lapisan sedimen yang terletak di bawah kota itu yang ditemukan di atas lapisan lava. Bercampur dengan sedimen ini ditemukan pula oleh para arkeolog potongan-potongan kecil dari tulang-tulang binatang, potongan-potongan keramik dan potongan-potongan tumbuhan. Dengan menggunakan penanggalan karbon, lapisan yang tertua diperkirakan berasal dari abad ke-8 SM, sekitar masa pendirian kota itu. Dua lapisan lainnya dipisahkan dari lapisan-lapisan lainnya dengan lapisan tanah yang dikembangkan dengan baik atau merupakan jalan yang dibuat orang Romawi pada sekitar abad ke-4 SM dan abad ke-2 SM. Teori di balik lapisan-lapisan dari beraneka sedimen ini adalah tanah longsor yang hebat, yang mungkin didorong oleh hujan yang turun berkepanjangan. (Senatore, et al., 2004)

Pada penggalian-penggalian awal situs ini, sesekali ditemukan lubang di dalam lapisan abu yang berisi sisa-sisa tulang manusia. Giuseppe Fiorelli mengusulkan untuk mengisi ruang-ruang kosong itu dengan semen. Apa yang dihasilkan adalah bentuk-bentuk yang sangat akurat dan mengerikan dari Pompeiani (warga Pompeii) yang gagal melarikan diri, dalam saat-saat terakhir hidup mereka (lihat [11][12][13]). Untuk sebagian dari mereka, ungkapan ketakutan itu cukup jelas kelihatan.

Para korban letusan
Para geolog telah menggunakan sifat-sifat magnetik dari batu-batu dan serpihan-serpihan yang ditemukan di Pompeii untuk memperkirakan temperatur aliran piroklaktik yang mengubur kota itu. Ketika batu yang meleleh itu membeku kembali, mineral magnetik dalam batu itu mencatat arah bidang magnet Bumi. Bila bahan itu dipanaskan melampaui temperatur tertentu, yang dikenal sebagai temperatur Curie, bidang magnetnya mungkin akan dimodivikasi atau sama sekali diatur kembali.

Analisis terhadap lebih dari 200 buah batu vulkanik dan serpihan-serpihan, seperti atap genting, menunjukkan bahwa awan debu itu panasnya hingga 850 °C ketika muncul dari mulut Vesuvius. Awan itu mendingin hingga kurang dari 350 °C pada saat tiba di kota itu. Banyak dari bahan-bahan yang dianalisis mengalami temperatur antara 240 °C hingga 340 °C. Beberapa daerah memperlihatkan temperatur yang lebih rendah, hanya 180 °C. Ada teori yang mengatakan bahwa guncangan mungkin telah menyebabkan tercampurnya udara dingin ke dalam awan debu itu. (Cioni, et al., 2004)


Penemuan-penemuan unik
Kota Pompeii memberikan gambaran sesaat mengenai kehidupan kota Romawi pada abad pertama. Gambaran sesaat ini memperlihatkan bahwa Pompeii merupakan kota yang sangat hidup sebelum terjadinya letusan gunung. Bukti-bukti memberi petunjuk hingga ke hal yang amat detail dari kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, pada lantai sebuah rumah (rumah Sirico) sebuah tulisan terkenal Salve, lucru (Selamat datang, uang), mungkin dimaksudkan sebagai humor, menunjukkan kepada kita perusahaan perdagangan yang dimiliki oleh dua sejawat, Sirico dan Nummianus (namun nama ini mungkin hanya julukan, karena nummus berarti mata uang, uang). Di rumah-rumah lainnya, terdapat banyak gambaran terinci mengenai profesi dan kategori, seperti pekerja binatu (Fullones). Kendi-kendi anggur bertuliskan Vesuvinum (istilah permainan kata dalam perdagangan). Grafiti yang dipahat di dinding memberitahu kita akan nama suatu jalan.

Teatro Grande "Teater Besar" dengan kapasitas penoton yang banyak terletak di sebelah teater Piccollo
Ketika letusan terjadi, kota Pompeii mungkin memiliki penduduk sejumlah 20.000 orang dan berlokasi di area di mana orang Roma memiliki vila-vila liburan mereka. Banyak pelayanan yang disediakan di kota Pompeii ditemukan, misalnya: Macellum (pasar raya menyediakan makanan), Pistrinum (penggilingan gandum),Thermopolium (sejenis bar yang menyediakan minuman dingin dan panas), cauporioe (restoran kecil), dan sebuah amfiteater.

Tahun 2002 penemuan lain yang tak kalah pentingnya di hilir sungai Sarno mengungkapkan bahwa pelabuhan tersebut juga memiliki banyak penduduk dan para penduduknya tinggal di palafitte (desa dengan rumah-rumah yang menjorok di atas danau), dalam sebuah sistem kanal yang, menurut para ilmuwan, menyerupai kanal-kanal di Venesia. Namun fakta ini masih harus dipelajari lebih jauh.

Menurut Steven Ellis, salah satu tim arkeolog University of Cincinnati, penggalian situs menghasilkan analisis arkeologi terkait hunian lengkap dimana situs itu juga menyimpan pusat bisnis yang terletak disalah satu gerbang tersibuk di Pompeii, Porta Stabia. Wilayah situs mencakup 10 bidang bangunan terpisah dan memiliki 20 bangunan toko yang sebagian besar menjual makanan dan minuman. Salah satu di antara bukti yang diperiksa merupakan limbah yang diperoleh dari saluran air dan 10 kakus. Limbah makanan yang ditemukan berupa makanan mineral berasal dari dapur dan kotoran manusia, salah satunya adalah sisa makanan terutama biji-bijian. Materi yang dianalisis dari saluran air pembuangan mengungkapkan berbagai kuantitas bahan yang sangat jelas membedakan sosial dan ekonomi antara kegiatan dan kebiasaan konsumsi masing-masing properti, termasuk diantaranya limbah dari penginapan.

Temuan limbah makanan mengungkapkan jenis konsumsi murah dan elit seperti buah-buahan, kacang, zaitun, ikan lokal dan telur ayam, serta potongan daging yang harganya jauh lebih mahal. Selain itu, limbah kotoran yang ditemukan dari saluran air tetangga juga mengungkapkan adanya perbedaan sosial ekonomi antara tetangga. Saluran dari properti pusat diidentifikasi mengandung berbagai makanan kelas atas yang mungkin diperoleh secara impor dari luar Italia, salah satunya kerang, landak laut hingga kaki jerapah. Tulang kaki jerapah dianggap sebagai makanan eksotis dan ditegaskan bahwa fakta ini dianggap sebagai satu-satunya bukti yang pernah tercatat di penggalian arkeologi Romawi di Italia. Berbagai makanan saji yang disediakan oleh restoran di kota Pompeii tidak hanya menggambarkan adanya perdagangan dari wilayah jauh, tetapi juga menggambarkan kekayaan dan makanan diet kaum non elit. Salah satu bukti adanya perdagangan dari negara lain adalah impor rempah-rempah yang hanya bisa diperoleh dari wilayah Indonesia.




Kisah Nyata Sodom-Gomorah di Banjarnegara Desa Yang Hilang
Sekitar 4000 tahun yang lalu, Sodom dan Gomora menyandang reputasi tersebut. Walau Kitab suci tak pernah menyebutkan apa perbuatan mereka secara mendetil sehingga bisa bernasib seperti itu. Walaupun demikian, Kitab suci sangat jelas memberikan penggambaran mengenai hukuman yang mereka terima dari Sang Pencipta.

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS Huud ayat 82)

Jika cerita mengenai Sodom dan Gomora memang terjadi seperti apa yang dikisahkan di dalam Al-Quran maupun Injil, maka sangat mungkin terjadi di suatu lahan kosong terpencil di sebelah lautan tanpa kehidupan. Tapi, dimanakah tempat itu?

Seperti yang kita ketahui, banyak tempat yang dikisahkan didalam kitab suci sulit untuk ditentukan dimana lokasi yang sebenarnya. Contohnya didalam Kitab Taurat yang membahas tentang lima kota lembah. Sampai saat ini kita hanya bisa berspekulasi bahwa kelima kota tersebut berada disekitar laut mati.

Cerita mengenai Sodom dan Gomora ini terjadi di zaman Ibrahim a.s, berabad-abad sebelum Musa a.s keluar dari tanah Mesir.

Tak ada yang menemukan petunjuk kota seperti itu pernah ada, sebab tak pernah ada orang yang sungguh-sungguh mencari-nya. Hingga pada tahun 1924, Ahli purbakala bernama William Albright berangkat menuju ke Laut Mati untuk melakukan penelitian disana. Beberapa orang yang bersamanya jelas mencari keberadaan sisa-sisa Sodom dan Gomora. Mereka mengitari pantai tenggara dari laut mati hingga mereka ahirnya tiba di sutus purbakala Bab-edh-dhra.

Bab-edh-dhra (dibaca : Babhedra), merupakan situs jaman perunggu, namun tak ada petunjuk jika situs itu meupakan suatu kota. Tampaknya daerah itu merupakan suatu daerah pemakaman. Namun Albright tak memiliki sumber daya untuk menggalinya.

Jadi hampir 50 tahun berlalu sebelum ada yang kembali ke situs tersebut untuk melakukan penggalian. Ahli Purbakala Paul Lapp memimpin penggalian di tahun 1967, dan Thomas Schaub termasuk salah satu penggalinya.

Bab-edh-dhra merupakan makam terbesar khas jaman perunggu yang mereka gali, panjangnya 15 meter dan lebarnya 7 meter. Disini mereka juga menemukan makam berisi perhiasan emas dan menggali lebih 700 tembikar yang merupakan hadiah penguburan termasuk tempat parfum kecil dan banyak benda lain seperti kain.

Situs ini sungguh menakjubkan, makam ini telah digunakan selama 1000 tahun lamanya, dari zaman Ibrahim hingga penghancuran Sodom. Namun, tak ada apapun untuk mengaitkan pemakaman kuno itu dengan Sodom.

Misterinya, sekitar tahun 2350 SM, penguburan itu mendadak berhenti tak ada yang tahu mengapa. Ada sejumlah sebab mengapa suatu situs tak ditempati lagi, beberapa bisa disimpulkan, beberapa lagi tidak. Penyebab pada umumnya mungkin persediaan air mengering, lingkungan berubah, iklim berubah atau orang-orangnya dibasmi total.

Penelitian-penelitian arkeologi dan geologi yang telah dilakukan sejak tahun 1920-an di wilayah Laut Mati menemukan bahwa bekas-bekas kota Sodom dan Gomora paling mungkin terletak di tepi tenggara Laut Mati, yaitu dua kota yang di dalam arkeologi dikenal sebagai Bab edh-Dhra (Sodom) dan Numeira (Gomora).

Di kedua kota itu ditemukan banyak artefak dan rangka manusia yang menunjukkan bekas kejadian bencana pada sekitar tahun 2000 SM. Laut Mati merupakan pull-apart basin yang dibentuk oleh tarikan transtensional dua sesar mendatar mengiri (sinistral-transtensional duplex) Sesar Yudea dan Sesar Moab.

Sodom dan Gomora terletak di atas Sesar Moab. Laut Mati dicirikan oleh endapan elisional, kegempaan yang tinggi, fenomena diapir, gunung garam dan gunung lumpur, serta akumulasi hidrokarbon (aspal dan bitumen) dengan kadar belerang tinggi.

Pembinasaan Sodom dan Gomora diinterpretasikan terjadi melalui bencana geologi dengan urutan :
1. Pergerakan Sesar Moab
2. Gempa dengan magnitude 7,0+ yang menghancurkan kota-kota dan sekitarnya serta likuifaksi yang menenggelamkan sebagian wilayah kota-kota,
3. Erupsi gunung garam dan gunung lumpur yang meletuskan halit, anhidrit, batu-batuan, lumpur, aspal, bitumen, dan belerang,
4. Kebakaran kota-kota dan sekitarnya karena material hidrokarbon yang diletuskan terbakar sehingga menjadi hujan api dan belerang.

Bencana katastrofik ini telah meratakan Sodom dan Gomora dan menewaskan seluruh penduduknya kecuali Luth dan dua putrinya. Api dari langit yang menghujani Sodom dan Gomora bukan fenomena astroblem (seperti meteor), melainkan fenomena katastrofi (malapetaka) geologi berupa aspal dan bitumen yang terbakar serta belerang yang berasal dari letusan gunung garam dan gunung lumpur.

Kota Sodom dan Gomorrah adalah dua kota yang dikaitkan dengan kisah Nabi Luth dan kaumnya. Paling tidak, dalam pandangan Islam, Kristen, Yahudi, diyakini bahwa dua kota ini memang pernah ada, dan kemudian dihancurkan Tuhan akibat begitu besarnya kemaksiatan yang dilakukan oleh penduduknya. Kota inilah yang daripadanya lahir istilah sodomy, and sodomite. Bahkan, dalam bahasa Ibrani, Sodom itu sendiri berarti terbakar, dan Gomorrah berarti terkubur.

Kaitannya dalam Qur’an, ini termaktub dalam “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS Huud ayat 82). Dan dalam Kitab Genesis, disebutkan bahwa “dikarenakan oleh dosa-dosa penduduknya, Sodom, Gomorrah, Admah dan Zeboim dihancurkan oleh sulfur dan api dari Tuhan (19: 24-25).

Pertanyaan yang pertama, adalah dimanakah sesungguhnya lokasi Kota Sodom dan Gomorrah itu. Ternyata sangat sulit untuk menjawabnya, karena bekas atau puing-puing kedua kota ini sulit sekali untuk ditemukan. Misteri keberadaan Sodom dan Gomorrah mengundang banyak arkeologis, geologis, dan paleoclimatologis untuk mengungkapkannya sejak tahun 1923.

Harris dan Beardow dalam ”The destruction of Sodom and Gomorrah: a geotechnical perspective” yang dimuat dalam Quarterly Journal of Engineering Geology and Hydrogeology (1995) memperkirakan bahwa Sodom dan Gomorrah terletak di utara Semenanjung Lisan atau di sisi timur Laut Mati bagian utara. Laut Mati terletak antara Israel dan Jordania.

Pendapat Harris dan Beardow didasarkan pada keterangan Strabo, seorang sejarahwan dan geografer dari Yunani yang hidup dari 64 SM sampai 23 M. Menurut Strabo, selain Sodom dan Gomorrah diperkirakan juga terdapat 11 kota lain yang kemudian populer dengan nama ”the Lost Cities of the Plain”. Kota ini memang ada pada permulaan hingga pertengahan zaman perunggu (Bronze Age). kira-kira 4000 tahun yang lalu, atau sekitar abad ke-23 hingga 21 SM.

Ketika itu, kota-kota ini berada pada daerah yang sangat subur dikarenakan banyaknya sumber air (wadi). Olehnya itu, hasil pertanian sangatlah melimpah dan penduduknya padat. Selain itu, terdapat deposit bitumen (asphalt) yang besar, dan menjadi salah satu sumber pencaharian penduduk. Asphalt dijual ke Mesir Kuno.

Pada saat sekarang, lokasi yang diyakini sebagai Sodom dan Gomorrah telah menjadi tanah tandus dengan tingat salinitas tinggi. Tentang penyebabnya, Nissembaum (1994) dalam ”Sodom, Gomorrah and the other lost Cities in the Plain – A Climatic Perspective” mengatakan bahwa perubahan iklim yang begitu cepat, telah mengubah daerah ini dari yang subur menjadi tandus dan kering.

Perubahan iklim inilah yang juga menyebabkan kehancuran Kerajaan Mesir Kuno dan penyusutan hutan di Israel Utara, bukti paleobotani di Israel Selatan, dan penduduk meninggalkan permukiman di Lembah Jordan dan Selatan Jordan ketika itu.

Lokasi yang diyakini oleh Harris dan Beardow ini juga diteliti oleh Professor Lynne Frostick, seorang geologist dari Hull University Inggirs, dan Jonathan Tubb dari British Museum (dimuat dalam BBC History, J Cecil, updated 2009). Mereka mengadakan penggalian arkeologi tepatnya di Tell es-Sa’diyeh dekat Laut Mati bagian utara.

Diketemukan bekas pabrik minyak zaitun. Hal ini menandakan betapa tingginya peradaban ketika itu. Tubb mengatakatan, bahwa dilihat dari taraf peradabannya, diperkirakan lokasi ini ada pada zaman permulaan Bronze Age, sezaman dengan masa Sodom dan Gomorah.

Lain lagi pada penemuan arkeologi di Numeira, juga dekat Laut Mati. Ditemukan puing-puing kota tua dan peradabannya yang diperkirakan dari zaman perunggu. Kota ini tertimbun lapisan tanah dan tumpukan batu, serta lapisan abu arang yang menandakan ada kebakaran hebat yang pernah terjadi.

Mengapa Sodom dan Gomorah dapat hancur dengan skala yang amat dahsyat. Faktor utamanya menurut Harris dan Beardow (1995) adalah bahwa Sodom dan Gomorah berada sangat dekat pada patahan Laut Mati (left lateral strike-slip fault). Jalur patahan ini merupakan bagian dari Great Rift Valley System.  Menurut Shmuel Marco, geologis Israel, dari bukti geologi, diperkirakan minimal ada enam kali gempa dengan skala paling rendah 6 SR pernah terjadi.

Sebagai bukti, Mike Finnegan, forensik antropologis dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa tiga kerangka manusia yang ditemukan di Numeira. Dari posisi tulang patah, diketahui bahwa mereka mati dalam kondisi hancur. Salah satu kemungkinannya adalah mereka mati dijatuhi reruntuhan batu akibat gempa. Dari carbon dating, diketahui umur kerangka itu adalah 2300 SM, atau sezaman dengan zaman perunggu.

Selain itu, dari tinjauan geoteknik, kandungan tanah pada daerah yang diyakni merupakan loose sand, dan clay sehingga ketika gempa terjadi mudah sekali mengalami likuifaksi. Gempa menjadi trigger pada keadaan dimana kandungan air tanah pada tanah tersebut mengalami peningkatan sehingga tanah bersifat seperti lumpur hidup dan tentunya sangat lunak. Akibatnya, tanah tak lagi mendukung bangunan yang ada di atasnya. Bangunan akan tenggelam ke dalam tanah.

Fenomena ini diungkapkan oleh Haigh dan Madabushi (2002) dari Cambridge University dalam ”Dynamic Centrifuge Modelling of the Destruction of Sodom and Gomorrah ”. Dalam eksperimen di laboratorium, mereka mengambil membuat pemodelan mini kota pada zaman perunggu, termasuk lapisan tanahnya sesuai dengan kondisi geologi di sekitar Laut Mati. Hasilnya, ketika model diguncang gempa dengan skala tertentu, likuifaksi memang terjadi, dan bangunan teggelam masuk ke dalam tanah.

Hal inilah yang mungkin menyebabkan mengapa bukti arkeologi Sodom dan Gomorrah sangat sulit ditemukan. Diperkirakan bahwa sekarang kota ini telah berada di bawah dasar Laut Mati. Olehnya itu John Whitaker (1997) merekomendasi untuk diadakannya penyelidikan bawah laut untuk menelusuri puing-puing Sodom dan Gomorrah.

Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan dahsyatnya proses kehancuran Sodom dan Gomorrah. Adanya gempa, juga memungkinkan terjadinya rekahan-rekahan pada deposit asphalt yang memang banyak terdapat di lokasi tersebut. Beberapa ahli termasuk Harris dan Beardow (1995) mengatakan bahwa kandungan gas dengan tekanan tinggi dari dalam rekahan, menyembur dan membakar deposit asphalt. Tekanan tinggi ini akhirnya melontarkan asphalt terbakar itu keluar, termasuk menghujani Sodom dan Gomorrah.

Jadi dapat dibayangkan, begitu besarnya proses kehancuran Sodom dan Gomorrah. Kombinasi antara gempa, likuifaksi, dan hujan asphalt-sulfur yang terbakar, yang meluluhlantakkan kota dan menghancurkan penduduknya sehancur-hancurnya.

Terkecuali, Nabi Luth AS, atas petunjuk Allah SWT mengevakuasi anak-anaknya keluar dari ”the Sin Cities” itu. Subhanallah. Mudah-mudahan ini menjadi petunjuk bagi orang yang beriman.

seperti biasa, jika kalian ingin tahu lebih lanjut, bisa melihat atau menonton documentary di sini:

Referensi :